Follower

Monday, March 23, 2020

LOCKDOWN CINTA MU



Oleh: Mujiburrhaman Al-Markazy

Menurut kamus Cambridge lockdown adalah situasi dimana orang tidak bisa masuk atau keluar dari suatu tempat, area, atau bangunan tertentu disebabkan oleh suatu kejadian atau keadaan darurat. Mengenai lockdown yang penyebabnya adalah virus Covid-19, itu bukan ranah penulis. He he. Alhamdulillah atau astaghfirullah penulis mau ucapkan untuk negara Indonesia ini, yang belum memberlakukan lockdown.

Di satu sisi bisa Alhamdulillah karena masyarakat masih bisa mencari nafkah seperti biasa dan masih bisa melaksanakan sholat berjamaah di masjid atau lainnya. Ini tergantung lokasi dan tingkat penularan si covid-19 itu. Mengenai menjaga kebersihan diri dan ketahanan tubuh nanti akan dibahas dalam pembahasan khusus yang lebih apik. Insya Allah.

Di sisi yang lain, jika tidak diberlakukan lockdown, sedangkan masih mengkhawatirkan terhadap penularan si covid-19 itu, yah kita sebagai bangsa harus perbanyak istighfar dan taubat. Semoga Allah lindungi bangsa Indonesia dan negeri kaum muslimin pada umumnya. Aammiin.

Kali ini alfaqir mau membahas tentang lockdown cinta. Iya. Dalam menjalankan kehidupan berumah tangga, terkadang tanpa disadari virus-virus tertentu bisa memberikan keretakan dan kerusakan pada tatanan sebuah keluarga. Tanpa disadari virus-virus itu menjangkiti begitu saja tanpa ampun. Begitu sebuah hubungan mendekati sekarat barulah dianggap sebagai sesuatu yang penting. Seperti Covid-19 yang memiliki masa inkubasi di dalam tubuh. Begitupun virus merah jambu memiliki masa inkubasi. Jika si pemilik badan tidak memahami tanda masuknya virus, maka alamat, cintanya akan terancam. Wow. Tulisan ini setidak-tidaknya untuk meringankan urat syaraf. He he. Agar tidak memandang sesuatu dari sisi kiri tapi sisi yang lain terlupakan.

Sebelum melakukan lockdown cinta. Cieh, so sweet. Terlebih dahulu perlu diketahui, apa sih virus yang bisa memporak-porandakan sebuah ikatan keluarga.

1. Virus SMS

SMS (short Massage Service) atau layanan pesan singkat, bukan SMS ini yang  dimaksudkan. Namun SMS (Selangkah Menuju Selingkuh). Yah. Alfaqir memilih kata selingkuh dalam menempatkan virus sebuah rumah tangga. Ingat, selingkuh bukan poligami. Untuk memahami poligami dan sepak terjangnya. Silahkan baca tulisan kami tentang, "Poligami Antara Ilmu dan Kemauan."

https://mujibal.blogspot.com/2018/11/poligami-antara-ilmu-dan-kemauan.html?m=1

Apa sih perbedaan poligami dan selingkuh. Poligami adalah upaya legal yang diperbolehkan oleh syariat dengan kriteria tertentu. Sedangkan selingkuh adalah suatu keadaan yang membuat seorang suami atau istri melakukan hal-hal dalam mencari kebahagiaan di luar jalur legal pernikahan.

Poligami hukumnya Sunnah dengan kriteria yang telah digariskan sedangkan selingkuh hukumnya mutlak haram. Di sini alfaqir tidak bermaksud menjelaskan kedudukan hukum tapi menjelaskan sudut perbedaan antara dua hal tersebut, yang sering disalahartikan. Kalau ada yang membenci selingkuh, maka itu adalah tanda keimanan. Sedangkan kalau ada orang yang membenci poligami, itu adalah tanda kurang iman alias bisa membawa kepada kekafiran.

Virus SMS bisa menjangkiti seorang suami atau istri apabila membuka peluang untuk itu. Di zaman sosial media, internet dan berbagai macam aplikasi bukan hanya memudahkan akses informasi tapi juga membuka akses tindakan haram tersebut. Ketika seorang suami atau istri membuka peluang dalam artian membalas chat, buat janjian dan seterusnya, dari lelaki atau wanita ajnabi, maka peluang syaitan untuk menghancurkan tatanan yang suci tersebut.

Orang yang sudah terpapar virus ini, dia akan asyik-masyuk tanpa memperdulikan nasehat orang lain. Benarlah kata orang bijak, bahwa tiga manusia yang tidak mau menerima nasehat adalah, orang yang kecanduan, orang yang fanatik buta, dan orang yang sedang jatuh cinta. Cinta polesan dari virus SMS senantiasa menjanjikan sesuatu yang indah, tapi tidak pernah terwujud.

Ketika seorang telah terpapar virus SMS maka ia akan terkena sebuah kutukan, yakni ia akan kehilangan hakikat romantisme dalam ikatan pernikahan.  Ini adalah bagian dari janji Iblis laknatullah'alaihi dan tentaranya untuk menghancurkan tatanan masyarakat dengan membuat semakin banyak perceraian dan perselisihan di kalangan umat.

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ ۚ
"Mereka mempelajari dari keduanya (tentang sihir) apa yang bisa menceraikan antara seorang suami dan istrinya." (QS. Al-Baqarah: 102)

Jika perceraian terjadi, dosa semakin banyak. Misalnya, tanpa disadari talak telah dijatuhkan tetapi masih berhubungan intim. Jika talak terjadi, maka pembinaan dan pendidikan anak jadi berkurang kwalitasnya dan keburukan-keburukan lainnya akan menimpa umat.

Untuk menangani kasus SMS, yah lockdown aja. Lockdown hati, agar tidak ada keinginan bermaksiat. Lockdown Syaitan dari segala pujian dan bisikan. Lockdown semua perangkat yang bisa membuat langkah-langkah syaitan semakin mudah.

لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
"Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Dan barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka ia akan menyuruh kepada perbuatan keji dan kemungkaran." (QS. An Nur: 21)

Selain kita lockdown segala pintu trik dan tipuan syaitan, kita perbanyak minta kepada Allah SWT. Agar menjaga dan melindungi ketahanan keluarga sendiri dan kaum muslimin. Dikarenakan, Allah sendiri melanjutkan dalam ayat yang sama.

وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَى مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Sekiranya, kalaulah bukan karena fadhilah dan rahmat dari Allah untuk mu sekalian, maka tidak seorangpun yang dapat bersih dari perbuatan keji dan mungkar itu. Akan tetapi Allah SWT, mentazkiah (mensucikan) siapa yang Dia kehendaki. Dan bahwasanya, Allah itu, Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

2. Virus Kufur

Secara bahasa, kufur bermakna, menutup (to cover). Menutup hati untuk menerima keimanan kepada Allah dan rasul-Nya. Ataupun menutup hati dari segala kebaikan yang Allah datangkan.

Kufur yang menjadi virus dalam rumah tangga adalah, kufur terhadap Allah, lemah iman sehingga condong kepada dosa, tidak mensyukuri atau berterimakasih kepada kebaikan suami bagi seorang istri. Atau tidak mensyukuri kebaikan istri bagi sang suami.

Kufur dapat membuka peluang bagi pihak ketiga. Syaitan dan teamnya. Kufur menjadikan harmonisasi dan romantisme dalam ikatan pernikahan jadi hilang. Kufur, kebaikan sebesar apapun jadi tidak nampak, apalagi kebaikan yang kelihatan remeh.

Sebaliknya, syukur membuka peluang Rahmat Allah SWT bercurah. Menciptakan romantisme ikatan pernikahan dan membuat pasangan semakin bahagia. Syukur akan menampakkan kebaikan yang kecil bernilai besar, dan menjadikan kebaikan besar bertambah dan membuncah. Syukur is the power of happiness. Syukur adalah intisari dari sebuah kebahagiaan. Tanpa syukur bahagia akan jauh, dengan syukur bahagia akan merengkuh. Syukur is a magic.

Sedangkan kufur akarnya adalah kekafiran. Ketika seseorang tidak berterima kasih kepada manusia, hakikatnya ia belum bersyukur kepada Allah.
لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak berterima kasih pada manusia.” (HR. Abu Daud no. 4811 dan Tirmidzi no. 1954. Dengan sanad yang shahih).

Lockdown hati dari mengeluh, lihatlah sisi positif. Bersyukur dalam setiap keadaan. Fokuslah kepada sisi kebaikan, maka kelapangan dan keluasan rezeki akan Allah limpahkan.

3. Virus Wahn

Jika rumah tangga didasarkan pada keduniaan, maka kerapuhan yang akan terjadi. Pondasi keluarga hendaknya dibangun di atas pondasi ketakwaan, jika tidak, batin akan tersiksa dengan apa yang Allah berikan kepada orang lain.

Cinta dunia yang berlebihan membuat manusia menghalalkan segala cara. Cinta dunia berasal dari hebatnya kebesaran makhluk yang bercokol. Dengan cinta kepada dunia, maka musuh akan semakin berani untuk memporak-porandakan kehidupan kaum muslimin. Membuat kaum muslimin semakin panik dan lemah.

“Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)

Penyakit cinta dunia dan takut mati adalah virus yang membuat manusia saling mendengki. Musuh (syaitan) semakin leluasa menghancurkan kaum muslimin dan keluarganya jika virus ini yang menghinggapi. Dari virus Al-Wahn ia bermutasi menjadi, korupsi, menzalimi, berambisi dan melakukan segala cara. Termasuk rusaknya rumah tangga disebabkan oleh virus ini. Si istri menyuruh suaminya korupsi. Atau suami mencari kebahagiaan lain diluar yang disyariatkan.

Namun, jika keluarga dibangun pada pokok ketakwaan. Allah sendiri penjaganya.

أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

"Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. At Taubah: 109).

Prof. Dr. Quraish Shihab, dalam tafsirnya beliau menulis. "Akidah dan perbuatan orang-orang yang berdiri di atas landasan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah demi mencari keridaan-Nya, tidaklah sama dengan orang yang mendirikannya atas dasar kemunafikan dan kekufuran. Karena, sesungguhnya, pekerjaan orang yang bertakwa adalah lurus dan kuat di atas dasar yang kokoh, sedangkan pekerjaan orang-orang munafik bagaikan bangunan di tepi jurang yang hampir runtuh. Ia lemah dan akan roboh bersama pemiliknya ke dalam neraka jahanam. Allah tidak akan memberi petunjuk ke jalan yang benar kepada orang-orang yang bersikeras menzalimi dirinya sendiri dengan kekufuran."

Seperti itupun sebuah keluarga jika dibangun pada pondasi ketakwaan, maka ia akan berdiri teguh di atas pokoknya. Tetapi sebaliknya, sebuah rumah tangga yang dibangun pada pondasi kemunafikan dan kekufuran akan semakin lemah dan akan roboh bersama pemiliknya ke dalam jurang kenistaan di dunia dan azab yang abadi di akhirat. Nauzubillah. Semoga Allah jaga keluarga kita dan semua keluarga kaum muslimin. Aammiin

No comments:

Post a Comment