Follower

Wednesday, March 18, 2020

UPAYA AHLUL BATHIL MELENYAPKAN KERJA DAKWAH NUBUWWAH


Oleh: Mujiburrhaman Al-Markazy

Adalah suatu keniscayaan jika senantiasa terjadi pertempuran antara yang hak dan batil. Memang begitu adanya, karena sesuatu yang haq tidak akan pernah menyatu dengan yang bathil. Hal ini telah berlangsung sejak zaman awal. Berlangsung sejak Iblis laknatullah 'alaihi (la)., ditetapkan bahwa ia dicampakkan dari surga dan neraka adalah tempat abadinya. Ia tidak henti-hentinya membuat makar untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar (haq).

Hal bisa kita saksikan pada referensi terbaik sepanjang zaman.

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ﴿١٦﴾ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

"Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. (QS. Al-A’râf: 16-17).

Imam At-Thabari rah.a mengutip beberapa penafsir para pakar. Salah satunya mengisyaratkan bahwa, ini adalah ikrar sumpahnya Iblis untuk menyesatkan manusia- sampai hari kiamat-. Sejak saat itulah pertempuran menghalangi manusia dari jalan haq adalah maksud dan visi syaitan dan bala tentaranya.

Bertolak dari hal tersebut, perlu dipahami ahlul Haq beserta jajarannya. Begitupun ahlul bathil dengan pasukannya saling giring-menggiring untuk membujuk manusia ke jalan yang mereka tempuh.
Ahlul Haq dikomandoi oleh para nabi 'alaihi sholatu wa salam. Sejak mula Nabi Adam as, berlangsung estafet sampai 124. 000 para nabi. Ditutup dengan penyempurnaan risalah yang mulia junjungan Nabi Besar Muhammad Saw.

Manusia telah menjadi bipolar (dua kutub), ashabul yamin (jalur kanan) dan ashabu syimal (jalur kiri).
Ashabul yamin adalah barisan para nabi dan pengikutnya dari kalangan para waliyullah, Sholihin, mu'minin, muttaqin, mutawakilin, dst. Begitupun sebaliknya, ashabu syimal adalah barisan Iblis, syaitan, kafirin, musyrikin, munafikin, Dajjal dan seluruh sekutunya.

Jalur para nabi berdakwah dengan memberikan kabar gembira dan peringatan. Jalur syaitan berdakwah dengan "teror" ketakutan, was-was, dan pembolak-balikan fakta alias buat kabar hoax, agar menjadi momok. Dengan "momok" yang diciptakan mulailah kepanikan manusia untuk mencari keselamatan berdasarkan arahan si Master hoax, Iblis.
Kerja para Nabi dan pengikutnya adalah memperkenalkan Allah dan seluruh kehebatannya. Bahwasanya tiada seorang pun atau makhluk apapun yang bisa mendatangkan kemudharatan (bahaya) kecuali dengan restu dari Allah. Pun, tidak ada satu makhluk yang bisa memberikan kemanfaatan (solusi, obat) dan pertolongan tanpa izin dari-Nya.

Sebaliknya, kerja Syaitan dan bala tentaranya. Memperkenalkan segala keperkasaan makhluk. Bahwasanya, makhluk itu bisa memberikan manfaat atau bisa menyebabkan mudharat. Tujuannya, seakan solusi dan jalan penyelesaian masalah, harusnya manusia mengambil jalur keselamatan dan kebahagiaan dengan berkiblat ke jalan yang mereka ciptakan. Momok ketakutan diciptakan agar manusia panik dan salah dalam mengambil tindakan. Salah satu gambarannya tersurat dalam ayat.

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) ; sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dariNya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 268).

Syaikh Ibnu Katsir menguraikan bahwa, tipu daya syaitan adalah membuat manusia khawatir dan takut dengan kemiskinan. Sehingga ia berlaku kikir dalam menggunakan harta.

Ini isyarat kepada manusia. Bahwa hoax "kesusahan" senantiasa ditanamkan dalam benak manusia agar ia digiring menjadi manusia yang tanpa arah, bahkan salah arah menuju neraka. Nauzubillah.

Sedangkan Allah, para Nabi dan pengikutnya, senantiasa mengajak agar rasa takut hanya kepada Allah. Allah-lah yang menjadikan ketenangan dalam ketaatan. Menjadikan kesusahan dan kegelisahan dalam kemaksiatan atau dosa. Apabila harta, jiwa digunakan dan dikorbankan di jalan Allah. Maka, ampunan dan kebahagiaan sejati akan menyelimuti jiwa, raga, di manapun ia berada.

Bukan  hanya itu, surga dan kebahagiaan sejati akan didapatkan dengan menyempurnakan ketaatan kepada Allah.

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

"Dan perintahkanlah keluargamu (ummatmu) dalam mengerjakan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki itu, kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Thaha: 132).

Penekanan pada ujung ayat jelas. Dibalik ketakwaan ada kesuksesan dan akibat-akibat yang membawa kepada nilai-nilai positif, ketenangan, kedamaian, rezeki dan terakhir syurga yang penuh kenikmatan.

Syaikh Zakariya Al-Kandahlawi, seorang syaikhul hadits masyhur. Ia telah menjadi gurunya pakar hadits, atau syaikhul hadits, sejak umur 18 tahun. Wafatnya di Madinah, dimakamkan di pemakaman Baqi. Diakhir hayatnya berstatus kewarganegaraan Saudi Arabia. Walaupun semasa lahir dan kecilnya di perkampungan Kandahla, India. Ia menyampaikan bahwa, setiap ada orang atau keluarganya yang mengeluhkan kesulitan ekonomi. Maka, beliau Saw, akan membacakan ayat tersebut.

Hal ini, disyaratkan bahwa, apabila dalam kehidupan kesulitan dan kegelisahan menerpa, maka takwa-lah yang harus dinomor satukan. Takwa yang harus diperbaiki terlebih  semua dahulu. Menyempurnakan perintah Allah dalam kehidupan dan menjauhi dosa dengan segala cabang-cabangnya. Barulah solusi kehidupan Allah SWT, datangkan.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (۳) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah  maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar (dari setiap masalahnya). Dan memberinya rezeki dari arah yang tak tidak disangka-sangka” (QS. At Thalaq 2-3).

*Makar Syaitan, Corona dan Ijtima 5 Benua*

Semenjak syaitan diusir dari surga karena kesombongannya. Ia enggan tunduk kepada perintah Allah yang dia anggap tidak pas. Ia merasa lebih banyak amal dan kelebihan daripada makhluk baru, Nabi Adam as. Semenjak itulah strategi tipu daya untuk menghapus kerja dakwah para Nabi dimulai.

Awal mula Nabi Adam As., dan isterinya Bunda Hawa r.ha, syaitan berfikir dengan dikeluarkan mereka dari syurga, langkah mereka beres. Padahal, tidak. Justeru Allah SWT, ciptakan manusia untuk menjadi khalifah di bumi, bukan di syurga.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". (QS. Al-Baqarah: 30).

Di dunia-lah nampak sifat kekhalifahan manusia. Ia akan semakin dekat dan ditinggikan derajatnya di sisi Allah SWT.

Di zaman Nabi Nuh as, jenis tipu daya syaitan dengan memberikan fikiran buruk dan jahat, agar tidak mengikuti agama Allah yang diserukan. Syaitan memasukkan rasa besar dengan jumlah. Yakin dengan kemampuan yang dimiliki tanpa membutuhkan aturan ilahi. Merasa bahwa, golongan merekalah yang superior sedangkan kaum yang secara kasat mata adalah miskin tapi amal agama, disepelekan.

"Kami tidak melihat kamu melainkan (sebagai) seorang manusia seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina diantara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang berdusta." (QS. Huud : 27).

Muslihat dan tipu daya syaitan tidak berhenti sampai hari kiamat. Nabi Hud, Ibrahim, Ishak, Ismail a.him.s, sampai kepada Baginda Rasulullah Saw. Kongsi kaum kafir, munafik, musyrik, selalu berjalan tanpa henti. Berlalu pula zaman kekhalifahan, hingga raja-raja Islam. Peristiwa demi peristiwa, sampai Islam dijadikan terkotak-kotak tanpa kepemimpinan utuh seluruhnya.

Kemudian datanglah usaha Nubuwwah ini kembali dihidupkan oleh Syaikh Ilyas rah.a, berlanjut kepada Syaikh Muhammad Yusuf rah.a, selanjutnya kepada Syaikh In'amul Hasan rah.a. Dakwah kemudian berjalan dengan sistem kesyuroan. Dalam perhelatan Akbar dunia selalu ada saja upaya untuk menggagalkan pertemuan tersebut. Ajaibnya usaha Nubuwwah ini, dalam skala kecil saja berefek begitu besar kepada orang di sekelilingnya. Bagaimana kalau dilakukan secara Ijtima dan meluas. Berapa banyak orang akan berubah kehidupannya dan menjadi pecinta Allah SWT dan rasul-Nya.

Entah orang mau mengatakan ini teori cocokisasi. Sejauh yang penulis ketahui dalam perjalanan dakwah ini. Selalu ada peristiwa besar yang terjadi untuk menimbulkan was-was dalam diri ummat agar tidak menghadiri Ijtima Besar. Mulai dari isu teroris. Seakan siapa yang pakai jenggot dan sorban adalah teroris. Itu disiarkan massive di media massa dan elektronik.

Tengok saja. Ketika terjadi Ijtima seluruh Indonesia di BSD (Bumi Serpong Damai), Tanggerang. Terjadi sesuatu yang diluar dugaan. Ledakan terjadi di dekat kedutaan Amerika. Entah ada hubungannya dengan peristiwa ledakan di Bali. -Wallahu 'alam-, itu terjadi begitu saja.

Kalau tidak salah ada Ijtima di Amerika atau yang waktunya berdekatan, pada tahun 2011 bulan September, terjadi peristiwa ledakan gedung WTC, yang memporak-porandakan. Pembahasan teroris dan sebagainya semakin ramai. Tidak ayal lagi, membuat gusar saja hati umat yang mau terjun dalam kancah dakwah ini. Dakwah yang dilandasi dengan perasaan cinta kepada Allah dan rasul-Nya. Mengejewantahkan cinta itu kepada umat agar mereka juga mau kembali menjadi agen untuk perubahan fundamental dirinya dan umat secara totalitas. Agar ia menjadikan agama dan sarana dakwah sebagai motto, "Maksud Hidup." Dilakoni dan diperjuangkan hingga akhir hayat.

Dakwah yang begitu santun dan hikmah ini, terus berjalan. Menginginkan semua orang dimasukkan ke dalam syurga Allah dan semua umat dijauhkan dari neraka kemurkaan-Nya.

Kalau mengikuti teori konspirasi tersebut. Isu teroris dirasa sudah basi. Mengingat umat Islam yang minoritas di bantai di mata dunia, semua membisu. Palestina, Uighur, Rohingya, Suriah, Yaman, dan terakhir India. Kayaknya isu teroris sudah kadaluwarsa dengan aksi teror nyata kepada minoritas muslimin.

Sekarang dengan kecanggihan teknologi, semua bisa direkayasa. Dahulu, rekayasa genetik itu berlaku untuk mensejahterakan manusia. Agar panen berbuah besar, manis, dengan kadar biji nol. Semua bisa direkayasa, dengan rekayasa genetik. Dengan perkembangan teknologi pula, virus yang tadinya hanya hinggap dan berlaku pada hewan bisa dimutasikan gennya ke manusia. Lihat saja kasus besar, SARS (severe acute respiratory syndrome), di China tahun 2002-2004, ini juga penyebabnya adalah corona virus. Penularannya lebih canggih, hanya lewat udara, ketika pasien SARS bersin. Penularan awalnya adalah corona virus pada hewan Luwak.

MERS (Middle-East Respiratory Syndrome) terjadi tahun 2012 di Jazirah Arab. Penularan awalnya dari corona virus pada Unta berpunuk besar. Dan yang terakhir adalah COVID-19 (Coronavirus Disease 2019). Pun, dari Wuhan, China. Penularan awalnya dari Corona virus pada kelelawar.

Menurut alodokter.com, resiko kematian pada COVID-19 tidak lebih berbahaya daripada SARS Dan MERS. Kalau dipersentasikan, 3:10:37. Kalau ada orang yang terkena Covid-19, 100 orang yang terinfeksi, resiko matinya cuman 3 orang. Sedangkan SARS, bisa 10 orang. Kalau MERS lebih tinggi lagi, yakni 37 orang.  

Pertanyaannya, mengapa begitu heboh. Salah satu penyebabnya adalah karena tingkat penularan yang begitu cepat dari segi satuan luas dan waktu. Begitupun belum ditemukan vaksin terhadap covid-19. Dunia dibikin gaduh seolah Ijtima Besar tidak usah dihadiri umat. Sholat pun mulai dianjurkan di rumah saja.

Agar pembahasan tidak kabur. Ketika event dunia. Ijtima 5 Benua akan digelar. Dunia di gegerkan dengan virus covid-19. Aksi tuding berlangsung antara China dan Amerika, siapa yang membuat virus tersebut. Baik China dan Amerika. Awalnya sudah diisukan bahwa menurut mantan intelijen Israel, yang bekerja di militer US. Covid-19 adalah senjata biologis China, tapi kemudian dibantah. Tudingan berikutnya bahwa, virus tersebut dibuat oleh AS, ini diasumsikan bahwa ada beberapa orang yang positif terkena covid-19 pernah kontak langsung dengan Donald Trump. Ketika diuji, dia negatif terinfeksi covid-19.

Begitupun, isu covid-19, dibuat seolah-olah momok menakutkan dunia. Agar umat tidak berkumpul pada Ijtima Asia, di Pakatto, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Ketika tulisan ini dibuat. Masih tanggal 18 Maret, artinya satu hari lagi Ijtima Asia akan berlangsung. Team penghasut dari yang membenci usaha Nubuwwah ini beraksi. Malaysia harusnya tutup bandara, lock down tanggal 18 Maret. Subhanallah, itu adalah tanggal para masyaikh syuro Alam (masyaikh syuro dunia) datang via Malaysia. Ajieb, masyaikh mempercepat datangnya tanggal 17 dikarenakan semangat mendengar laporan bahwa pemerintah Indonesia mendukung penuh, Ijtima dimaksud.

Tanggal 18 Maret hari ini. Masyaikh telah tiba tempat Ijtima Asia dimaksud. Ketika tulisan ini dimuat. Penulis terkejut. Subhanallah, sekarang viral di media mainstream bahwa vaksin covid-19 telah ditemukan China dan akan diproduksi massal untuk didistribusikan ke seluruh dunia. Subhanallah, seperti efek domino. Begitu para masyaikh masuk Medan Ijtima dan umat berkumpul. Protes dari kaum yang dibisikkan syaitan untuk menghalangi jalannya Ijtima dilaksanakan. Alhasil, Ijtima menampakan tanda kesuksesannya. Anti virus covid-19 pun ditampakkan batang hidungnya. Allahu Akbar.

Seandainya, kalau para masyaikh tetapkan Ijtima Asia di Malaysia, bisa kita tebak bagaimana nasib Ijtima. Akan di lock down. Begitupun walaupun keputusan masyaikh bahwa Indonesia jadi tuan rumah, tapi ditetapkan di Ancol, Jakarta. Kita juga bisa tebak bagaimana nasib Ijtima. Yang tak habis membuat penulis berdecak kagum atas nushrotulloh pada usaha Nubuwwah ini. Keputusan musyawarah syuro Indonesia, tempat Ijtima di Pakatto. Keputusan ini jauh diambil sebelum terjadinya covid-19.

Awal mula keputusan akan adanya Ijtima 5 Benua. Diputuskan di Jord qudama Rewind April 2019. Para syaitan mulai kepanasan. Bagaimana cara menggagalkan Ijtima itu. Tempat Ijtima belum diputuskan di negara mana. Selanjutnya, Ijtima Tonggi, Bangladesh bulan Desember. Diputuskanlah Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan Asia. Sejak akhir Desember itu, lahirlah si covid-19. Dunia mulai heboh. Para syuro Indonesia bermusyawarah dimana lokasi Ijtima. Atas pertolongan Allah, Ijtima pertama kali 5 kawasan yang di awali dari Indonesia. Semoga menjadi asbab kemenangan nyata di seluruh Alam. Aammiin

https://www.google.com/amp/s/www.vivanews.com/amp/berita/nasional/41175-kabar-gembira-china-berhasil-ciptakan-vaksin-anti-corona

Inilah nampak begitu nyata di hadapan mata.

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

“Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (QS. Al-Isra’: 18)

No comments:

Post a Comment